“TOONTASTIC” HILANGKAN KEJENUHAN BELAJAR BAHASA INGGRIS DI KELAS

Saat ini, Bukan menjadi rahasia lagi bahwa smartphone yang berbasis android ataupun Ios sangat digemari oleh kalangan anak-anak seusia SMP, baik digunakan untuk hiburan, game ataupun sebagai media pembelajaran. Dalam sebuah survey lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF,  menemukan 30 juta pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja. Studi ini menelusuri aktifitas online yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun di seluruh Indonesia yang mewakili wilayah pedesaan dan perkotaan. Hasilnya adalah 98% dari mereka mengetahui internet dan 79,5% sebagai pengguna internet. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan Cambridge International ditemukan bahwa sebanyak 84 % siswa di Indonesia menggunakan internet dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, yang mengejutkan adalah 90% guru Indonesia masih menggunakan whiteboard dalam pemebelajaran di kelas.

Dari hasil fakta di atas, ada ketidak seimbangan yang sangat signifikan antara guru dan siswa dalam penggunaan media teknologi dalam hal pembelajaran. Oleh karena itu kami mencoba untuk menggunakan aplikasi mutakhir dari perusahaan teknologi terbesar dunia, Google. Aplikasi itu bernama Toontastic atau yang kami menyebutnya Pupphet digital (wayang digital) yang bisa siswa download di Play store untuk hanphone berbasisis Android atau App Store untuk HP berbasis Ios.

Pembelajaran bahasa inggris conventional sudah sering kami lakukan dan hasilnya tidak begitu maksimal karena cendrung banyak melibatkan guru dalam hal pembelajaran sehingga instructional atmosphere tidak berpusat pada siswa. Disamping itu juga, dengan pembejalaran konventional yang kami lakukan sebelumnya sama sekali tidak menghadirkan zest of learning, greget atau ketertarikan dalam belajar.

Melihat dari beberapa masalah di atas kami guru bahasa inggris melakukan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi toontastic sebagai media pemeblajaran di kelas yang mungkin jarang atau bahkan belum pernah dilakukan oleh kebanyakan guru bahasa inggris di sekolah- sekolah di Indonesia.

Pembejaran ini di awali dengan pemilihan materi yang cocok untuk aplikasi ini. Ini dilakukan agar pembelajaran dengan menggunakan aplikasi ini berjalan sesuai dengan target yang akan dicapai. Langkah kedua, menjelaskan fitur-fitur dan fungsinya kepada siswa sehingga mereka familiar dengan fitur-fitur yang ada sebelum action. Langkah ketiga, membagi kelas dalam 6-7 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa dan meminta mereka untuk membuat sebuah dialog bahasa inggris sederhana yang berkaitan dengan materi ability yang kemudian meminta mereka untuk action dengan menggunakan aplikasi toontastic. Pada langkah ini siswa sampai lupa waktu karena terlalu asik belajar sambil berkreasi.

            Langkah terakhir adalah menampilkan hasil karya siswa melalui slide projektor dan guru meng evaluasi hasil karya mereka. Untuk lebih jelasnya kami sajikan proses pemeblajaran dan hasil proyek tiap kelompok dalam bentuk photo dan video berikut ini.

Salam Inovasi!