Tidak membosankan, menjenuhkan, selalu gembira dan tetap berkarya prinsip yang selama ini dipegang oleh Saiful Anam sebagai sosok pembina pramuka di MTs Negeri 4 Malang. Bersama-sama dengan tim Bima (Barisan Inti Matsanegha) yang sekarang menjadi matsanema mereka dengan telaten mengajak adik-adik pramuka untuk giat dalam berlatih.
Berkat tangan dingin kakak-kakak pembina, MTsN 4 Malang sering meraih juara di tingkat MTs/SMP. Anam mengaku, untuk membina pramuka sebenarnya yang utama adalah mengambil hati mereka setelah senang baru bisa diajak atau digiring. Bukan hanya juara sebagai motivasi melainkan menjadi anak yang memiliki jiwa yang tangguh serta berkepribadian yang baik adalah yang utama.
Beberapa anggotapun mengaku demikian, banyak hal yang didapat dari pramuka. Belajar yang tidak membosankan adalah di kepramukaan. Meski di bawah terik matahari terkadang sampai sore Asmoro sebagai ketua regu mengaku sangat senang. Dirinya juga banyak belajar bagaimana berbaur dengan alam menjadikannya sebagai ruang pembelajaran. “Kami jadi tahu begaimana memanfaatkan waktu bersama teman-teman, dan bagaimana belajar sambil bermain”, imbuhnya saat diwawancarai.
Ketekunan yang meraka tanam tak jarang membuahkan hasil. Tanggal 22 Desember 2019 di ajang Maskhascout Malang terbuka diikuti oleh kisaran 50 regu pramuka, beberapa piala mampu mereka bawa pulang. Juara Harapan 1 lomba code and game yaitu dengan menyampaikan pesan berupa huruf acak menggunakan beberapa kode (simaphore, morse dll). Juara Harapan 2 lomba kreasi pangkal ikat, membuat miniatur yang tersusun dari beberapa tongkat menggunakan tehnik tali-temali. Juara Harapan 3 sorak gembira (yel-yel). Lelah terbayar sudah, piala sudah dipegang artinya apa yang menjadi target sudah mereka raih meski tak menjadi yang terdepan. Pramuka akan selalu menjadi kebanggaan adik-adik MTs Negeri 4 Malang.(KA)